PUISI INDONESIA
PUISI INDONESIA
Pengertian Puisi Menurut :
- Ralph Waldo Emerson (Situmorang, 1980) mengatakan bahwa puisi mengajarkan sebanyak mungkin dengan kata-kata sesedikit mungkin.
- Putu Arya Tirtawirya (1980) mengatakan bahwa puisi merupakan ungkapan secara implisit dan samar, dengan makna yang tersirat, di mana kata-katanya condong pada makna konotatif.
- Dalam KBBI tahun 2016, puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, mantra, rima serta penyusunan larik dan bait
- Lukman Alfaris, puisi adalah ungkapan kata-kata atau perasaan yang dituangkan manusia atau ungkapan manusia yang dituangkan melalui kata-kata.
Unsur Batin, meliputi :
- Tema: Tema merupakan unsur utama pada puisi karena tema berkaitan erat dengan makna yang dihasilkan dari suatu puisi. Tanpa tema yang jelas tentunya akan menghasilkan puisi yang tidak jelas maknanya.
- Nada: Nada berkaitan dengan sikap penyair terhadap pembacanya. Umumnya nada yang digunakan akan bervariasi seperti nada sombong, nada tinggi, nada rendah dan lain sebagainya.
- Amanat: Amanat merupakan pesan yang terkandung didalam sebuah puisi. Amanat dapat ditemukan dengan memaknai puisi tersebut secara langsung.
Unsur Fisik, meliputi :
- Tipografi: Tipografi merupakan bentuk puisi yang dipenuhi dengan kata, tepi kiri kanan
- Diksi: Diksi adalah pilihan kata yang digunakan oleh sang penyair didalam puisinya
- Imaji: Imaji atau yang lebih kerap disebut denganimajinasi merupakan unsur yang melibatkan penggunaan indra manusia, seperti imaji penglihatan, imaji suara dan lain sebagainya. Penggunaan imaji bertujuan agar pembaca maupun pendengar dapat berimajinasi atau membayangkan bahkan merasakan apa yang dirasakan oleh penyair.
- Kata Konkret: kata konkret adalah kata yang memungkinkan terjadinya imaji, Kata konkret seperti permata senja dapat berati pantai atau tempat yang sesuai untuk melihat datangnya senja. Kata konkret bersifat imajinatif sehingga memunculkan imaji.
- Gaya Bahasa: Gaya bahasa merupakan penggunaan bahasa yang bersifat seolah olah menghidupkan dan menimbulkan makna konotasi dengan menggunakan bahasa figuratif. Umumnya gaya bahasa yang digunakan pada puisi berbentuk majas seperti majas metafora, simile, anafora, paradoks dan lain sebagainya.
- Irama/Rima: Irama atau rima adalah persamaan bunyi di awal, tengah maupun akhir puisi.
Puisi dibagi Puisi Lama dan Puisi Baru :
A. Puisi Lama adalah jenis puisi yang terikat beragam aturan dari segi rima, bait, hingga suku katanya.
Puisi Lama memiliki beberapa jenis :
- Pantun Berasal dari kata panutun asal Minangkabau, jenis yang satu ini awalnya dipakai untuk menjalin pergaulan di masyarakat.
Mengenai
ciri-ciri dari pantun pun cukup banyak, seperti di bawah ini.
~ Tiap bait terdiri atas empat baris.
~ Tiap baris terdiri atas 8—12 suku kata.
~ Memiliki rima a-b-a-b
~ Baris pertama dan kedua berisi sampiran
~ Baris ketiga dan keempat berisi isi dari puisi ini.
2. Karmina, adalah jenis pantun singkat.
Ciri-ciri Karmina, seperti dibawah ini :
~ Tiap bait terdiri atas dua baris.
~ Tiap baris terdiri atas 8—12 suku kata
~ Rima ada di tiap frasa dengan pola a-b-a-b
~ Frasa pertama di baris pertama berima sama dengan frasa pertama di
baris kedua,
~ Baris pertama adalah sampiran, sedangkan isi ada di baris kedua.
3. Seloka, adalah pantun yang berkait
4. Gurindam, adalah puisi yang terdiri dari tiap bait 2 baris dan biasanya berisi nasihat.
Dan terdiri bersajak a a a a.
5. Syair, adalah puisi yang bersumber dari negara Arab dan dengan ciri pada tiap bait 4
baris,
bersajak a-a-a-a, biasanya berisi nasihat atau sebuah cerita.
6. Talibun adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari bilangan genap seperti 6, 8, ataupun 10
baris.
B. Puisi Baru adalah puisi yang sudah tidak terikat oleh aturan, berbeda dengan puisi lama.
Komentar
Posting Komentar